Sabtu, 01 Desember 2012

PROSES PENCEGAHAN DAN PENYEMBUHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER


10
PENCEGAHAN PRIMER DAN SEKUNDER
A.      PENCEGAHAN PRIMER
Pencegahan primer : untuk mencegah terjadinya PJK baru (new onset coronary heart disease).
Bila pencegahan ini ditunda sampai terbentuknya plak diarteri koroner ke tingkat lanjut, individu dan masyarakat akan menderita beban berat biaya.
1.       Strategi Pencegahan Primer ada 2 (dua) :
a)      Strategi Populasi tujuannya untuk menggalakkan pola hidup yang benar bagi individu dan masyarakat untuk menekan terjadinya PJK dengan cara menyebar luaskan keterangan mengenai masalah kesehatan jantung seperti : menghentikan merokok, meningkatkan aktivitas fisik, diit mengurangi makanan berlemak dll.
b)      Strategi Klinis tujuannya untuk mengidentifikasi individu yang memiliki resiko tinggi dimana modifikasi faktor resiko sudah diperlukan sangat mendesak.
B.      PENCEGAHAN SEKUNDER
Pencegahan sekunder : untuk mencegah terulangnya kembali kejadian-kejadian PJK.
Program rehabilitasi adalah suatu contoh dari pencegahan sekunder. Disini pasien dilatih olahraga dan diberi penyuluhan yang diperlukan, disamping pemeriksaan profil lemak dll.
11
PENCEGAHAN PJK DENGAN BIAYA RENDAH & EFEKTIF
Bersamaan dengan menghentikan merokok, melaksanakan pola hidup yang bersifat aktif secara fisik (physically active lifestyle) adalah suatu langkah yang paling rendah biayanya dan amat tinggi produktifitasnya sebagai pilihan yang tersedia untuk memelihara kesehatan bagi masyarakat.
A.      AKTIVITAS FISIK
Aktifitas Fisik dan Olahraga untuk pergerakan otot yang menggunakan energi. Contohnya : gerakan bangun dari tempat tidur, lari, joging, berenang, aerobik, menyapu halaman.
B.      MEROKOK
Menghentikan aktivitas merokok.
Dr.Dean Ornish menyatakan bahwa nikotin berakibat langsung pada otak dan jaringan syaraf.
Karena itu sebagian besar perokok mempunyai nafas yang tidak sedap, batuk kronis, bernafas pendek dan cepat lelah.

Ringkasan
Dari uraian diatas, tampaklah bahwa melakukan aktivitas dan berhenti/tidak merokok berkaitan erat dengan hal-hal berikut :
v  Kegiatan fisik merupakan kebutuhan alamiah dari tubuh
v  Pola hidup bermalas-malasan (sedentary) adalah hal yang baru, bikan merupakan sifat dari manusia. Kemajuan teknologi sebagian bertanggung jawab terhadap kemudahan hidup dan menimbulkan kecenderungan kurangnya aktivitas fisik.
v  Latihan dan kebugaran tubuh dapat memperbaiki hidup yang salah yang dapat mendorong mencegah PJK, Hipertensi, Diabetes, dan Stres.
v  Bersama-sama dengan memelihara kesehatan, daya survival, panjang umur dan kualitas hidup.
v  Radikal bebas yang terdapat didalam asap rokok merupakan proses pengapuran karena merusak lapisan endotel dari pembuluh darah.
Menarik simak pandang Dr. W.H. Haskel, bahwa polahidup sehat dan berhenti meroko adalah cara yan amat efektif untuk mencegah PJK.
12
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan dokter diantaranya sebagai berikut : wawancara, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dengan alat. Dan tese-tes lebih lanjut kemudian dikerjakan untuk mempertegas diagnosis atau mengevaluasi tingkat parahnya penyakit.
A.PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
1.       Wawancara
a)      Sejarah Medis Pasien     : laporan pasien tentang kejadian medis yang pernah dialami.
b)      Sejarah Medis Keluarga                : menetapkan aspek penyakit keturunan yang mungkin dan mengidentifikasi faktor resiko.
c)       Sejarah Sosial                    : informasi tentang gaya hidup pasien.
2.       Tanda-tanda Suatu Penyakit
Seperti : sakit dada, sesak nafas, kelelahan, bengkak, kehilangan kesadaran, pingsan, pusing kepala, pelpitasi atau berdebar-debar.
B.PEMERIKSAAN FISIK & DENGAN ALAT
Dengan cara mengecek warna biru pada kulit terutama disekitar kuku dan bibir, yang menandakan kurangnya oksigen. Dokter juga akan mengecek pada kulit terasa hangat atau dingin. Bila dingin menandakan adanya pembengkakan (edema) disekitar tumit menandakan tidak cukup darah sampai ke area tubuh.
Penggunaan stetoskop untuk mendengarkan secara teliti suara jantung pada waktu kontraksi dan relasaksi. Dengan mendengarkan suara nadi dokter akan dapat mengevaluasi irama dan kecepatan nadi, apakah lambat, cepat, atau normal.
Ada pula dokter yang memeriksa dengan cara Invasive Test dengan cara penetrasi ke dalam tubuh seperti :
1.       Mengukur Tekanan Darah
2.       Mendengarkan Laju, Irama Jantung dan Suara Nafas
3.       Pemeriksaan dan Tes Darah
4.       Electrocardiogram (ECG atau EKG) : meniliti pola signal listrik jantung.
5.       Penggunaan Alat Holter : proses perekaman EKG pada pita (disket komputer) pada jantung pasien selama 1 – 2 hari.
6.       Stress Test dengan Treadmill : informasi cara jantung merespon kegiatan fisik.
v  Gelombang Q : abnormal
v  Segmen S – T : abnormal
v  Gelombang- gelombang T : abnormal
7.       Pemeriksaan Sinar X Dada : mengahasilkan gambar pada film tentang penguraian jantung, paru-paru dan struktur lainnya dalam dada seperti : ukuran dan bentuk jantuk, endapan kalsium, kondisi paru-paru.
8.       Pemeriksaan dengan  Isotop Radio Aktif
9.       Pemeriksaan dengan Kardiografi Gema Doppler : menggunakan gelombang ultrasonik untuk memperoleh data tentang aliran darah melalui jantung dan pembuluh-pembuluh besar.
10.   MRI (magnetic resonance imagine) : teknik yang mengkombinasikan teknologi komputer, medan magnit, dan gelombang radio untuk menghasilkan gambaran yang tajam dan jelas dari jaringan internal tubuh.
11.   Positron Emission Tomogrphy (PET) : untuk memperoleh gambaran mengenai jaringan tubuh (internal body tissue) dan mengkaji aktivitasnya.
12.   Kateterisasi Jantung atau Angiogram : menetapkan apakah terdapat ketidaknormalan pada arteri koroner atau tidak.
Catatan :
v  Cardiologist : dokter yang memiliki spesialisasi penyakit jantung dan pembuluh darah.
v  Ahli bedah kardiovaskuler : dokter spesialis dalam perawatan dan pembedahan di dalam dada, seperti jantung dan paru-paru.
13
OBAT-OBATAN
Hampir setiap orang yang dirawat oleh dokter karena menderita penyakit jantung dan pembuluh darah akan menerima resep atau obat ; bahkan seringkali beberapa jenis obat yang berbeda.
A.INFORMASI UMUM MENGENAI OBAT-OBATAN
1.       Nama
Setiap jenis obat paling sedikit memiliki 2 (dua) nama : nama generik atau kimiawi dan nama dagang yang diberikan oleh pembuat obat tsb.
2.       Dosis
Menunjukkan jumlah obat yang perlu dikonsumsi pada waktu tertentu.
3.       Indikasi
Kondisi yang diharapkan akan membaik dengan memakai oabt tsb.
4.       Akibat Samping
B.JENIS OBAT & MAKSUD PENGGUNAAN
1. Obat Antianginal
Angina : rasa tidak enak di dada karena suplai oksigen yang tidak cukup ke otot untuk memenuhi permintaan oksigen.
Tiga kelas utama obat antianginal :
a)      Nitrat : obat vasolidator (pelebar pembuluh darah) yang mmerileksasikan dinding pembuluh darah.
b)      Beta Blockkers : menghambat aksi adrenalin pada ujung-ujung syaraf yang mempengaruhi denyutan jantung dan kekuatan kontraksi.
c)       Calsium Channel Blockers : mengndurkan dinding arteri koroner sehingga mencegah kekejangan koroner.
2.Diuretik
Menambah ekresi garam dan air ke dalam urine, jadi mengurangi jumlah cairan dalam sirkulasi dan dengan demikian menurunkan tekanan darah.
Contoh : Chlortride, Lasix, Burinex, Aldactron, Dyazide, Moduretic, Diamox, Farsyx dll.
3.Digitalis
Menambah kekuatan kontraksi otot jantung, sehingga dapat memperbaiki kemampuan jantung yang melemah.
Contoh : Dixogin, Lanoxin, Fargoxin, Lanitop.
4.Obat Anti Aritmia
Perawatan dan pencegahan aritmia jantung.
Contoh : Inderal, Lanoxin, Pronesty, Mexitec, Verapamil, Cordarone dll.
5.Obat Anti Hipertensi
Bekerja secara sentral , vasolidator dan menghambat Agentensin-Converting-Enzyme (ACE).
Contoh :               Centrally Acting Drug (Aldomet, Catapres, Ismelin, Serpasil)
                                Vasolidator (Apresoline, Minipres)
                                Penghambat ACE (Capoten, Renitec, Coversyl, Zestril dll)
6.Anticoagulant
Anticoagulant : pengencer darah.
Mencegah pembentukan gumpalan darah didalam sistem sirkulasi.
Contoh : Warfarin, Sintrom, Heparin, Praxiparin
7.Obat Antiplatelete
Platelete : sel-sel darah yang kecil sekali, yang mempunyai fungsi penting dalam mekanisme penggumpalan darah.
Contoh : Aspirin, Ticlid, Aspilet, Farmasal dll.
8.Obat Untuk Memperbaiki Kadar Kolestrol Dalam Darah
Contoh :               Statin                                                    :               Menurunkan kolestrol
                                Nicotinic Acid                                     :               Menaikkan kadar HDL
                                Fibrates                                                                :               Menurunkan lemak darah
                                Resins(Bile Acid Sequestrans)    :               Menambah pembuangan lemak

14
SUPLEMEN
Nutriceutical : makanan (food) atau bagian dari makanan yang memberikan manfaat medis atau kesehatan, termasuk dalanm hal ini pencegahan dan penanganan (treatment) dari suatu penyakit.
Jenis Suplemen :
1.       Antioksidan
2.       Vitamin & Mineral
3.       Herbal
4.       Minyak ikan
5.       Serat
6.       Asam amino
15
OPERASI
A.OPERASI BALON (PTCA)
Operasi balon atau PTCA (pertucaneous transluminal coronary angioplasty) adalah suatu teknik atau metode untuk memperbaiki suplai darah ek otot jantung yaituarteri koroner yang menjadi sempit atau dihambat oleh plak atherosclerosis.
PTCA dilakukan dengan memasukkan tabung panjang kecil atau keteter melalui sebuah tusukan pada kulit, baik dari pangkal paha ataupun siku lengan.
B.OPERASI PINTAS KORONER (CABG)
Operasi pintas koroner atau CABG (coronary artery by-pass garft) bertujuan untuk mem-by-pass tempat yang terhalang di saluran arteri koroner.
Caranya adalah dengan mengambil sepotong pembuluh darah dengan panjang tertentu dari kaki atau tangan dan melekatkan satu ujungnya ke aorta, yaitu arteri utama dari jantung yang membawa darah beroksigen, dan ujung lainnya dilekatkan ke arteri koroner, melintasi (by-pass-ing) daerah yang terhalang atau tersumbat sehingga dapat menyuplai kembali otot jantung yang bersangkutan dengan darah.
Cra mengetahui adanya perbaikan adalah dengan melakukan kateterisasi beulang-ulang untuk mendapatkan gambaran dari arteri koroner, walaupun ini merupakan suatu prosedur yang mahal dan tidak menyenangkan bagi pasien.
v  Menyembuhkan PJK dengan 2 (dua) tahap :
1.       Tahap Jangka pendek    : menghindarkan bahay yang dapat segera terjadi (imadiate danger)
2.       Tahap Jangka Panjang    : mengusahakan pengecilan plak yang terbentuk.

v  Menurut Dr. J.Stamler dari Chicago dan Dr.W.Castelli dari Framingham-USA :
Mengarahkan sasaran kadar total kolestrol ke tingkat maksimum 200 mg/dl bagi orang dewasa sehat dan tidak memiliki faktor risiko PJK adalah langkah yang cukup baik. Tetapi hasil penelitian yang lebih jauh menunjukkan bahwa seringkali PJK mulai muncul pada kadar 180 mg/dl, pada kadar 200 mg/dl jumlah penderita PJK meningkat.
v  UPAYA AGAR TERJADI REGRESI
Pertama, dengan pola hidup yang benar, termasuk makan-makanan amat rendah lemak (10 % dari kalori terdiri dari lemak), di barengi dengan berat badan ideal, tidak merokok dan olahraga yang teratur serta sikap mental yang benar.
Kedua, menggunakan obat dan diit moderat, yang memiliki 20-30% kalori terdiri dari lemak, seperti yang diusulkan oleh AHA.
v  HASIL PENYEMBUHAN
Jika sudah melaksanakan apa yang tertera diatas dengan teratur penelitian akan menunjukkan bajwa setelah mengikuti program beberap bulan yaitu : mengubah diit, latihan yang moderat, mengikuti pengelolaan stres dan menghadiri berbagai penyuluhan, 91% dari pasiennya mengalami pengurangan frekuensi sakit dada karena PJK.
v  PENGAMATAN SETELAH 5 TAHUN MENGIKUTI PROGRAM
Selanjutnya akan ditemukan hasil bahwa penyumbatan arteri rata-rata berkurang 8% (diukur dengan komputer kuantitif angiogram).
Demikian adalah hasil disiplin mengikuti program yang berhubungan kuat.
Makin baik seseorang memperbaiki diit dan cara hidupnya, hasil keterisasi dan Pets Scans-nya pun semakin baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hal yang terpenting bagi terjadinya perbaikan tidak terletak pada berapa umur atau berat atau tingkat sakitnya seseorang. Faktor terbesarnya adalah seberapa baik kita melakukan perubahan gaya hidup. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa penyumbatan arteri pada pasien yang tidak menjalani program menjadi lebih jelek selama 5 (lima) tahun, yaitu 28% lebih dan tambah buruk.



  









2 komentar:

  1. jupeee hahahahah so IPA lo ! IPS G juga hahahahaahhahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHAHA anjirrr..
      IPS G ? itu dulu kalee cooyyy..
      sekarang mah gua anak IPA dong... wkwkwkk

      Hapus